FileDOWNLOAD GRATIS BUKU PANDUAN PENDIDIK KURIKULUM 2013 PAUD USIA 5 - 6 TAHUN ini merupakan berkas yang kami sediakan untuk para Pengajar terutama Guru, guna melengkapi dokumentasi atau sebuah bahan yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar atau pekerjaan kantor lainnya. Secara umum berkas ini berformat doc. (word), namun bisa saja berbentuk A Pengertian Pembelajaran PAUD ~ 65 B. Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak Usia Dini ~ 69 C. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini ~ 71 D. Karakteristik Pembelajaran PAUD ~ 78 E. Orientasi Pembelajaran PAUD ~ 81 F. Komponen-Komponen Pembelajaran PAUD ~ 82 BAB VII PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN PAUD ~ 87 A. Pendekatan Pembelajaran PAUD ~ 87 Contohperangkat ajar yang disediakan oleh Pemerintah dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut. 1. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu projek penguatan profil Mg69SR. Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD menyajikan kerangka dasar kurikulum dengan paradigma pembelajaran baru. Tujuan hadirnya buku ini adalah untuk membantu para pembaca sasaran dalam memahami karakteristik kurikulum dengan paradigma pembelajaran yang baru. Sasaran pembaca utama buku ini adalah para guru/pendidik PAUD. Namun, buku ini juga perlu dibaca dan dipahami oleh para pengelola/kepala sekolah, para penilik/pengawas PAUD, asesor PAUD, para dosen pendidik guru PAUD, dan para mahasiswa calon guru PAUD. Buku ini merupakan buku pertama dari serangkaian buku panduan guru lain. Sebagai buku pertama, buku ini memuat konsep dan kerangka besar kurikulum dengan paradigma pembelajaran baru yang mendukung konsep-konsep di buku panduan lain. Jika buku ini diibaratkan seperti cetak biru rumah, maka buku lain diibaratkan dari penggambaran detail bagian-bagian rumah tersebut. Buku ini terdiri dari empat bab. Bab pertama membahas tentang karakteristik karakteristik khusus struktur kurikulum dengan paradigma pembelajaran yang baru. Bab kedua membahas tentang bagaimana satuan PAUD menerjemahkan kurikulum menjadi Kurikulum Operasional Sekolah dan rancangan pembelajaran harian. Bab ketiga membahas bagaimana guru dapat mengimplementasikan pembelajaran yang bermakna bagi anak. Bab keempat membahas asesmen otentik sebagai lanjutan dari implementasi pembelajaran dan memberi pijakan bagi perencanaan selanjutnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUANPUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUANSatuan PAUDPengembangan PembelajaranPengembangan PembelajaranMaria Melita Rahardjo Sisilia MaryatiBuku Panduan Guru Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUDPenulis Maria Melita Rahardjo Sisilia MaryatiPenelaah Ali Formen Rizki MaisuraPenyeliaPusat Kurikulum dan PerbukuanIlustratorAde PrihatnaPenyunting Priscila F. Limbong Penata Letak DesainerDono MerdikoPenerbitPusat Kurikulum dan PerbukuanBadan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiJalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta PusatCetakan pertama, 2021ISBN 978-602-244-566-1Isi buku ini menggunakan huruf Nunito 12/16 pt., SIL Open Font License Version 104 hlm. 21 x 29,7 cm. vDaftar IsiKata Pengantar .................................................................................................................................... iiiPrakata .................................................................................................................................................... ivDaftar Isi ................................................................................................................................................ vPetunjuk Penggunaan Buku ............................................................................................................ viiBab 1 Kerangka Pembelajaran Paradigma Baru .............................................................. 1A. Bagan Kerangka Kurikulum ..................................................................................................... 3B. Prinsip Pembelajaran pada PAUD ........................................................................................ 6C. Prinsip Asesmen ......................................................................................................................... 12D. Profil Pelajar Pancasila .............................................................................................................. 16E. Jam Belajar .................................................................................................................................... 17F. Kurikulum Operasional Sekolah ............................................................................................. 20G. Hubungan Capaian Pembelajaran CP dan Kurikulum Operasional Sekolah ........ 21Bab 2 Merancang Pembelajaran Berdasarkan Elemen Capaian Pembelajaran PAUD 29A. Mengenal Karakteristik Capaian Pembelajaran CP ....................................................... 30B. Mengenal Elemen Capaian Pembelajaran CP ............................................................... 32C. Menerjemahkan Capaian Pembelajaran ke dalam Kurikulum Operasional Sekolah 34D. Contoh Rencana Perencanaan Pembelajaran ................................................................... 41Bab 3 Pengalaman Belajar yang Bermakna bagi Anak Usia Dini ................................ 47A. Nilai Filosofis Guru ..................................................................................................................... 52B. Penataan Lingkungan Belajar ................................................................................................. 60C. Peran Guru sebagai Fasilitator ............................................................................................... 65Bab 4 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia Dini .......................................... 73A. Asesmen Apa Itu? ..................................................................................................................... 76B. Asesmen Untuk Apa? .............................................................................................................. 80Glosarium .............................................................................................................................................. 97Daftar Pustaka ..................................................................................................................................... 98Profil Penulis ......................................................................................................................................... 100Profil Penulis ......................................................................................................................................... 100Profil Penelaah ..................................................................................................................................... 101Profil Ilustrator ..................................................................................................................................... 102Profil Penyunting ................................................................................................................................. 103Profil Penata Letak Desainer ........................................................................................................ 104 viiPetunjuk Penggunaan BukuBuku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD merupakan salah satu buku dari enam seri buku Panduan Guru. Buku ini merupakan buku induk dari seri Buku Panduan Guru lainnya. Buku ini berisi kerangka dasar pengembangan pembelajaran yang akan mengantar pembaca untuk memahami buku panduan guru seri lainnya. Buku ini digunakan untuk memandu para pembaca sasaran dalam memahami karakteristik kurikulum dengan paradigma pembelajaran yang baru. Sasaran utama buku ini adalah para guru/pendidik PAUD, namun buku ini perlu juga dibaca dan dipahami oleh para pengelola/kepala sekolah, para penilik/pengawas PAUD, asesor PAUD, para dosen pendidik guru PAUD, dan para mahasiswa calon guru ini dirancang untuk mempermudah guru memahami Capaian Pembelajaran yang ada pada kurikulum dengan paradigma pembelajaran yang baru sehingga para guru dapat merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum tersebut. Ada apa saja dalam buku ini?Di dalam buku ini Bapak/ Ibu guru dapat menemukan gambar ikon yang memiliki arti sebagai Anda menemukan ikon dengan tanda seperti ini dalam sebuah paragraf atau dialog, maka ikon tersebut menggambarkan kata kunci dari pembahasan paragraf atau dialog yang Anda baca. Jika Anda menemukan ikon dengan tanda seperti ini dalam sebuah paragraf atau dialog, maka ikon tersebut menggambarkan bahwa paragraf tersebut perlu mendapat perhatian penting. Anda bisa membaca perlahan dan meresapi pelan-pelan supaya dapat memahaminya. viii Ikon ini adalah singkatan dari Prinsip Pembelajaran 1. Jika ada sebuah paragraf atau dialog dengan kode ikon ini, artinya pembahasan dalam paragraf atau dialog tersebut menggambarkan prinsip pembelajaran ke-1. Prinsip pembelajaran ke- 1 dapat dilihat pada Bab Pb1, Anda dapat menemukan ikon dengan kode Pb2, Pb3, Pb4, dan Pb5. Jika ada sebuah paragraf atau dialog dengan kode ikon ini Pbx, artinya pembahasan dalam paragraf atau dialog tersebut menggambarkan prinsip pembelajaran ini adalah singkatan dari Prinsip Asesmen 1. Jika ada sebuah paragraf atau dialog dengan kode ikon ini, artinya pembahasan dalam paragraf atau dialog tersebut menggambarkan prinsip asesmen ke-1. Prinsip asesmen ke-1 dapat dilihat di Bab As1, Anda dapat menemukan ikon dengan kode As2, As3, As4, dan As5. Jika ada sebuah paragraf atau dialog dengan kode ikon ini Asx, artinya pembahasan dalam paragraf atau dialog tersebut menggambarkan prinsip asesmen panduan ini ditulis dengan menggunakan pendekatan dialog. Anda akan menemukan dialog antara Bu Aruna dan Bu Odi di sepanjang Bab 1 hingga Bab ini digunakan untuk mengawali sebuah bab, mengklarifikasi konsep-konsep sulit yang dibahas pada paragraf sebelumnya, memberi ilustrasi sebuah konsep yang dibahas, dan menutup sebuah 1 Kerangka Pembelajaran Paradigma Baru 17E. Jam Belajar1. Jam Belajar HarianBu Aruna Apa yang baru pada kurikulum ini?Bu Odi Kini, jam belajar per minggu minimal 1050 menit/ Aruna Artinya, berapa jam belajar per hari? Bu Odi Tergantung pada berapa hari dalam seminggu satuan PAUD tersebut beroperasi. Jika, satuan PAUD beroperasi selama 5 hari dalam seminggu, maka minimal jam belajar per harinya adalah 210 menit atau 3,5 jam. Angka tersebut didapat dari 1050 menit per minggu dibagi 5 hari belajar. Hasilnya 210 menit per hari atau 3,5 jam per hari. Berbeda pula dengan satuan PAUD yang beroperasi 6 hari dalam seminggu. Minimal jam belajar per harinya adalah 175 menit atau 3 jam. Angka tersebut didapat dari 1050 per minggu dibagi 6 hari belajar. Hasilnya 175 menit dIbulatkan jadi 180 menit sehari atau 3 jam per hari. Bu Aruna Tadi dikatakan jumlah jam belajar minimal, apakah artinya boleh lebih?Bu Odi Benar, bisa lebih. Bu Aruna Anak bisa belajar apa saja selama 3 hingga 3,5 jam pada satuan PAUD?Bu Odi Banyak! Segala hal yang dilakukan anak dari awal hingga akhir hari adalah pembelajaran. Dari pembelajaran tersebut, semua aspek perkembangan bisa distimulasi dan semua elemen CP bisa muncul! Ingatlah bahwa belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas ketika anak mengerjakan aktivitas-aktivitas yang telah disiapkan guru. Pembelajaran terjadi setiap saat dan dengan beragam cara! Untuk memberi gambaran rinci, kita akan membahas bersama-sama, ya di topik bahasan “kurikulum operasional sekolah” nanti. 2. Jam Belajar saat sedang mengerjakan Proyek Pelajar Pancasila dari Buku 6Bu Aruna Masih terkait jam belajar ….. Kira-kira bagaimana, ya alokasi waktu proyek ketika ketika kita sedang mengerjakan proyek Pelajar Pancasila yang ada di buku panduan guru 6? KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaranuntuk Satuan PaudPenulis Maria Melita Rahardjo & Sisilia MaryatiISBN 978-602-244-566-1 Kerangka Pembelajaran Paradigma BaruBab 1Bab 1 2 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUDPergantian kurikulum dalam dunia pendidikan merupakan hal yang umum terjadi, namun juga tidak selalu mudah untuk dihadapi, terutama untuk para guru sebagai garda depan yang akan mengimplementasikan kurikulum tersebut. Salah satu cara yang dapat membantu dalam menghadapi perubahan kurikulum tersebut, yaitu guru melakukan proses reeksi. Secara sederhana, reeksi adalah “belajar dari pengalaman yang lalu dan yang sedang dilakukan sehingga mendapat wawasan baru tentang diri dan tentang praktik-praktik yang dilakukan” Finlay, 2008. Dari denisi sederhana tersebut, dapat dikatakan bahwa reeksi dapat membuat manusia belajar dari pengalaman masa lalu untuk mempersiapkan perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dengan reeksi, pertanyaan-pertanyaan seperti “Mengapa kurikulum perlu mengalami perubahan? atau “Penyesuaian apa yang bisa saya lakukan dengan adanya perubahan ini?” mungkin dapat sedikit menemui titik terang. Masih banyak pertanyaan lain yang dapat juga direeksikan seperti “Perlukah kurikulum berubah sehingga lebih dapat menjawab tantangan zaman? Sebenarnya untuk kepentingan siapakah perubahan kurikulum? Jika perubahan itu untuk kepentingan para murid, yang mana sebenarnya merupakan aktor utama dalam sebuah sistem pendidikan, bagaimana sebaiknya kita menyikapinya?”Terlepas dari banyaknya pertanyaan yang timbul terkait dengan pergantian kurikulum, satu hal yang pasti, perubahan itu sudah terjadi. Oleh karena itu, Buku 1 ini hadir untuk membantu guru memahami perubahan yang terjadi pada kurikulum PAUD. Buku 1 ini diharapkan dapat membantu dan mendukung para guru PAUD merangkul perubahan kurikulum yang terjadi. Untuk lebih mempermudah para guru yang akan membaca buku ini, penulis akan menggunakan pendekatan dialog antara tokoh yang bernama Ibu Aruna dan Ibu Odi. Ibu Aruna merupakan sosok guru “penggerak” yang haus akan praktik baik. Ia dapat dikatakan mewakili sosok para guru pembaca buku ini, yang menyimpan banyak pertanyaan tentang kurikulum yang menghadirkan pembelajaran paradigma baru ini. Ada pula sosok Bu Odi yang merupakan seorang profesional di bidang PAUD. Bu Odi memiliki cukup banyak pengalaman di bidang pengembangan anak usia dini dan ia akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan Bu Aruna atau membimbing Bu Aruna hingga dapat mereeksikan diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sendiri. Beberapa pertanyaan yang muncul dari Bu Aruna mungkin sama dengan pertanyaan yang muncul dari Bapak/Ibu guru yang membaca buku ini. Semoga sosok Bu Aruna dan Bu Odi yang terlibat dalam dialog dapat membantu Bapak/Ibu guru untuk lebih mudah memahami pokok-pokok konsep yang termuat dalam pembelajaran dengan paradigma baru ini. Bab 1 Kerangka Pembelajaran Paradigma Baru 3A. Bagan Kerangka KurikulumGambar Bagan kerangka kurikulumBagan di atas adalah bagan kerangka kurikulum yang akan dibahas. Jika dicermati, terlihat ada hal-hal yang berbeda dari kurikulum 2013. Hal-hal tersebut menjadi karakteristik kurikulum yang akan dibahas pada buku ini. Selanjutnya, mari kita lihat apa saja yang menjadi karakteristik kurikulum tersebut1. Adanya integrasi konsep Prol Pelajar Pancasila sebagai misi yang mendukung tujuan pendidikan memahami lebih jelas tentang apa itu prol pelajar Pancasila, Bapak/Ibu guru dapat membaca penjelasan pada buku pegangan guru 1 Bab 1  Prol Pelajar Pancasila.Bapak/Ibu guru juga dapat memahami contoh-contoh pembelajaran berbasis proyek yang mendukung pembentukan prol pelajar pancasila pada buku panduan guru 6. 2. Pada struktur kurikulum, terjadi perubahan jam belajar dari minimal 900 menit/minggu menjadi minimal 1050 menit/ memahami lebih jelas tentang jam belajar PAUD, Bapak/Ibu guru dapat mencari tahu pada buku panduan guru 1 Bab 1  Jam Belajar KEMENTERIAN PENDIIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaranuntuk Satuan PaudPenulis Maria Melita Rahardjo & Sisilia MaryatiISBN 978-602-244-566-1 Merancang Pembelajaran Berdasarkan Elemen Capaian Pembelajaran PAUDBab2Bab 2KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaranuntuk Satuan PaudPenulis Maria Melita Rahardjo & Sisilia MaryatiISBN 978-602-244-566-1 Pengalaman Belajar yang Bermakna bagi Anak Usia DiniBab3Bab 3KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaranuntuk Satuan PaudPenulis Maria Melita Rahardjo & Sisilia MaryatiISBN 978-602-244-566-1 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia DiniBab4Bab 4KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaranuntuk Satuan PaudPenulis Maria Melita Rahardjo & Sisilia MaryatiISBN 978-602-244-566-1 74 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUDBu Odi Halo, Bu Aruna. Sekarang, kita memasuki Bab 4 yang akan membahas asesmen. Bu Aruna Halo. Wah, saya sudah disapa duluan, ya sebelum menyapa. Saya sedang fokus di Bab 3, Bu. Semakin mendalam dan semakin mendapat gambaran tentang alur buku ini. Di Bab 3, kita sudah lebih paham dengan bagaimana merancang dan menyajikan pengalaman belajar yang bermakna untuk anak usia dini. Saya juga semakin pandai dalam membaca bagan dan melihat keterhubungan antar bab. Boleh, ya saya mencoba menjelaskan. Bu Odi Silakan, Bu Aruna Saya ingat bagan ini. Ini adalah bagan alur perancangan pembelajaran sebagai bentuk implementasi kurikulum di lembaga PAUD. Jadi, kalau bicara rancangan pembelajaran, sebenarnya perlu ada 3 hal pokok, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan asesmen untuk melihat ketercapaian pembelajaran. Berarti bab ini akan membahas dan mengupas segala hal yang berkaitan dengan kegiatan asesmen pembelajaran, ya? Misalnya apa sih sebenarnya asesmen itu dan mengapa guru perlu melakukan asesmen. Lalu, mungkin akan ada bahasan tentang bagaimana melakukan asesmen dan instrumen apa saja yang bisa dipakai untuk melakukan asesmen di PAUD. Oh, ya, saya juga punya pertanyaan tentang kapan asesmen dilakukan. Apakah kita perlu melakukan asesmen setiap hari untuk semua anak di kelas kita atau boleh hanya beberapa anak saja per hari?Gambar Bagan alur pembelajaran di kelas Bab 4 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia Dini 75Bu Odi Tepuk tangan untuk Bu Aruna. Benar sekali yang Bu Aruna ungkapkan semua tadi. Asesmen pada pendidikan anak usia dini kita sebut sebagai asesmen otentik karena data yang kita gunakan harus berdasar pada fakta yang sesungguhnya. Data yang otentik diperoleh pada saat anak terlibat aktif dalam kegiatan bermain-belajar, berjalan alamiah. Guru harus hadir di dekat anak agar mendapat informasi faktual sehingga keputusan tentang capaian perkembangan anak merupakan capaian yang sesungguhnya. Nah, bila hasil asesmen sudah menggambarkan posisi capaian anak yang sesungguhnya, maka ini akan sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk merancang pembelajaran yang bermakna untuk anak di tahap selanjutnya, Bu. Sebenarnya kalau bicara asesmen otentik, maka bentuk asesmen yang paling tepat untuk jenjang PAUD adalah asesmen yang bersifat naratif. Asesmen yang bersifat naratif sederhananya adalah deskripsi tertulis yang dibuat oleh guru tentang kejadian pembelajaran anak pada hari itu dan disertai deskripsi analisis tentang kejadian yang teramati. Nah, karena asesmen yang bersifat naratif itu memerlukan analisis yang lebih mendalam, maka guru tidak harus melakukan asesmen untuk semua anak dalam satu hari. Guru bisa memulai dengan melakukan asesmen untuk minimal 3-5 anak di kelas per hari. Jumlah tidak mengikat dan disesuaikan dengan kemampuan guru. Selain yang tadi sudah Bu Aruna rangkumkan dengan sangat baik, saya mau mengingatkan kembali tentang prinsip asesmen. Ada 5 prinsip asesmen yang tadi telah dibahas di Bab 1. Ada juga catatan khusus tentang prinsip asesmen untuk konteks PAUD. Namun, dalam konteks PAUD, ada catatan khusus tentang asesmen yang perlu selalu diingat. Dalam konteks PAUD, asesmen selalu bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran se lanjut nya. 76 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUDA. Asesmen Apa Itu? Berikut ini adalah sebuah aktivitas yang umumnya banyak kita jumpai Anak-anak bermain pasir dan air. Gambar Anak bermain pasir dan airSumber Maria Melita Rahardjo 2020Fakta yang teramati dari gambar ter sebut adalah ada 4 anak yang sedang bermain pasir. Nah, pertanyaannya selanjutnya adalah apa komentar orang yang melihat foto tersebut? Jawaban pertanyaan tersebut akan sangat beragam, tergantung siapa orang tersebut, apa latar belakangnya, pengetahuannya tentang perkembangan anak, dan banyak faktor lainnya. Berikut ini jawaban dari tiga orang tua ketika ditanya tentang foto tersebut melalui aplikasi WhatsApp. Orang tua 1-Mama CSaya Ketika melihat foto ini, apa yang Anda lihat dan apa komentar Anda?Mama C Anak-anak lagi Sudah? Ada lagi?Mama C Yooo, bersenang-senang ketemu lumpur, bikin Lalu, jika seandainya itu anak Anda yang sedang bermain hal yang sama di satuan PAUD-nya, apa komentar Anda? Bab 4 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia Dini 77Mama C Yo, jangan! Main kotor-kotor itu di rumah. Saya Jadi, seandainya C main seperti di foto tadi, apa manfaatnya menurut Anda? C belajar apa saja? Mama C Berkreasi, berani kotor, mengekspresikan diri, sosialisasi sama tua 2-Mama JSaya Ketika melihat foto ini, apa yang Anda lihat dan apa komentar Anda?Mama J Anak-anak sedang main air dan tanah sambil mengamati aliran air. Kegiatan yang sepertinya sepele tapi bermanfaat karena mereka belajar sifat air yang bergerak ke tempat yang lebih Lalu, jika seandainya itu anak Anda yang sedang bermain hal yang sama di satuan PAUD-nya, apa komentar Anda? Mama J Kalau ini kejadian sama J, aku ngomel-ngomel pasti, karena bajunya kotor. Mamanya yang Jadi, seandainya J main seperti di foto tadi, apa manfaatnya menurut Anda? J belajar apa saja? Mama J 1. Kotor-kotor itu baik. 2. Belajar berkumpul dengan teman. 3. Belajar sains mengenai sifat tua 3-Papa KSaya Ketika melihat foto ini, apa yang Anda lihat dan apa komentar Anda?Papa K Anak-anak lagi main pasir, pasirnya dibentuk supaya ada jalan buat air mengalir. Saya Lalu, jika seandainya itu anak Anda yang sedang bermain hal yang sama di satuan PAUD-nya, apa komentar Anda? Papa K Kalau menurutku, terutama dengan anakku, aku akan membiarkan saja. Kadang, orang tua melarang main yang kotor, yang jijik, dan sebagainya. Yang penting, setelah selesai bermain cuci tangan dan bersih-bersih diri. Aku, sih lebih suka anak main dengan Jadi, seandainya K main seperti di foto tadi, apa manfaatnya menurut Anda? K belajar apa saja? 78 Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUDPapa K 1. Manfaat sebenarnya tidak banyak manfaatnya, kalau menurutku hanya membuat karakter anak lebih berani dan tidak gampang jijik bukan berarti belajar kotor, ya. 2. Belajar apa aja?• belajar logika anak di foto belajar cara bagaimana air yang tersumbat pasir bisa mengalir keluar.• belajar sifat air mengalir ke tempat yg lebih rendah.• belajar berani kotor anak tidak jijikan.Saya Itu jawaban nomor 2 Anda menulis anak belajar banyak hal. Tapi kenapa tadi disimpulkan tidak banyak manfaatnya?Papa K Iya, ya. Berarti manfaatnya banyak, ketiga percakapan saya dengan orang tua, kita bisa mendapat gambaran tentang apa itu asesmen. Mari kita lihat penjelasan di bawah adalah dokumentasi kegiatan. Fakta yang teramatiOrangtua 1-Mama CSaya Ketika melihat foto ini, apa yang Anda lihat? Dan apa komentar Anda? Mama C Anak-anak lagi mainSaya Sudah? Ada lagi?Mama C Yooo bersenang-senang ketemu lumpur, bikin Lalu, jika seandainya itu anak Anda yang sedang bermain hal yang sama di sekolahnya, apa komentar Anda?Mama C Yo, jangan di sekolah. Main kotor-kotor itu di Jadi, seandainya C main seperti di foto tadi, apa manfaatnya menurut Anda? C belajarMama C Berkreasi, berani kotor, mengekspresikan diri, sosialisasi sama teman-temanAsesmenGambar Dokumen penilaianSumber Sisilia Maryati 2021 Bab 4 Asesmen Otentik dalam Pendidikan Anak Usia Dini 79 Pernyataan Mama C bahwa, “Ketika anak bermain, maka anak belajar berkreasi, berani kotor, mengekspresikan diri, sosialisasi sama teman”, Mama C telah melakukan sebuah interpretasi data. Interpretasi artinya, Mama C berusaha memaknai sebuah data kejadian dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang menginterpretasi sebuah kegiatan di foto tersebut, sebenarnya Mama C sedang melakukan asesmen pembelajaran karena Mama C menyimpulkan dan menganalisis sebuah dokumentasi kegiatan Arndt & Tesar, 2015; Fraser & McLaughlin, 2016; Hanrahan et al., 2019. Demikian pula dengan Mama J dan Papa K. Papa J dan Papa K melakukan asesmen karena melihat lebih’ dari sekedar anak sedang bermain air. Fakta teramati adalah anak bermain pasir dan air. Namun, baik Mama J maupun Mama K memunculkan analisis bahwa dengan bermain air, maka anak sedang belajar sains tentang sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Inilah asesmen. Dengan demikian, dalam bahasa sederhana, asesmen adalah pemaknaan akan sebuah peristiwa yang didokumentasikan. Asesmen adalah interpretasi akan sebuah data dokumentasi. Bentuk dokumentasi bisa berupa foto, video, atau catatan celoteh anak. Jika seseorang baru memaparkan fakta’ saja dokumentasi, maka proses asesmen belum terjadi. Untuk lebih jelas, mari lihat contoh berikut ini diambil dari buku panduan guru 3Ini adalah dokumentasi kegiatan. Fakta yang teramatiAsesmenLalu memetik bunga Soka yang posisinya sedikit jauh dari jangkauannya. Lala meminta bantuan Papa untuk memegangi salah satu tangannya saat ia meraih bunga tersebut sambil berkata “Tangan Lala pegang, Pa... biar Lala nggak jatuh.”Artinya, Lala mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menjaga keselamatan dirinya. Gambar Dokumen penilaianSumber C. Ninuk Helista 2021 97Glosariumasesmen otentik asesmen yang dilakukan berdasar data faktual tentang anakBuku Panduan Guru buku yang ditulis untuk membantu guru dalam menerjemahkan Capaian Pembelajaran CP dalam implementasi pembelajaran di kelasCapaian Pembelajaran CP jabaran capaian yang diharapkan terjadi pada seorang anak di akhir pembelajaran pada satuan PAUD. Ada tiga elemen CP, yaitu CP agama dan budi pekerti, CP jati diri, serta CP dasar-dasar literasi dan STEAMdokumentasi semua data faktual tentang anak berupa celoteh, hasil karya dan informasi lain yang berkaitan dengan aktitas anak selama bermainholistik secara menyeluruh, tidak terpisah-pisahHOTS singkatan dari Higher Order Thinking Skills keterampilan berpikir tingkat tinggikurikulum operasional sekolah kurikulum yang dikembangkan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik lingkungan, visi dan misi satuan PAUDlepasan loose parts benda lepasan yang penggunaannya dapat dipindahkan, digabungkan, dan dirancang ulang dengan berbagai cara sesuai ide anakmendengar aktif sebuah istilah dalam teknik coaching tentang keterampilan mendengarkan yang melibatkan telinga, mata, hati, dan pikiranobservasi pengamatanparadigma cara seseorang memandang sesuatu yang berpengaruh pada pemikiran, sikap, dan tindakannyapendekatan proyek pendekatan pembelajaran yang memberi kesempatan pada anak dan guru untuk meneliti dan mencari jawaban dari topik yang menarik minat anak. Pendekatan ini dapat dipelajari lebih jauh dengan membaca buku panduan guru 6 tentang Proyek Pelajar Pancasilapeta konsep visualisasi konsep-konsep yang saling terhubung, umumnya digambarkan dalam bentuk bagan lingkaran yang saling terkaitreeksi proses yang dilakukan seseorang untuk memaknai pengalaman yang telah terjadi untuk mempersiapkan perubahan yang mungkin terjadi di masa yang akan datangreliabel memiliki keterulangan yang baikSTEAM singkatan dari Science sains, Technology teknologi, Engineering rekayasa, Arts seni, dan Mathematics matematikataksonomi Bloom sebuah model berjenjang yang dikemukakan oleh Benjamin Bloom untuk tiga domain pembelajaran kognitif, afektif, psikomotor. Pada domain kognitif, Bloom membagi keterampilan berpikir manusia menjadi enam tingkatantransisi periode peralihantujuan kegiatan tujuan yang ingin dicapai dari sebuah implementasi pembelajaran harian atau mingguan, diambil/diturunkan dari tujuan pembelajaran yang ada di dalam kurikulum operasional sekolahtujuan main tujuan yang muncul secara spontan dari anak, berbeda dengan tujuan kegiatan yang dirancang oleh gurutujuan pembelajaran tujuan yang ditetapkan sebuah satuan PAUD dalam Kurikulum Operasional Sekolah, yang merupakan hasil penerjemahan dari CPvalid alat ukur yang tepat sesuai dengan hal yang ingin diukurZone Proximal of Development ZPD teori perkembangan yang dicetuskan oleh Lev Vygotsky, yang mengatakan bahwa sebuah tugas yang terlalu sulit untuk diselesaikan seorang anak dengan kemampuannya sendiri akan dapat diselesaikan anak tersebut dengan bantuan orang dewasa atau temannya yang lebih ahli 98 Daftar PustakaArndt, S., & Tesar, M. 2015. “Early childhood assessment in Aotearoa New Zealand Critical perspectives and fresh openings”. Journal of Pedagogy, 62, 71–86. Kathy. 2013. Observation, Assessment And Planning In The Early Years-Bringing It All Together. Open University PressDewantara, 1977. Karya Ki Hadjar Dewantara Bagian I-Pendidikan. cetakan kedua. Jogjakarta Majelis Luhur PersatuanTaman B. J. 2007. Contextual Teaching and Learning. Penerbit Mizan Learning Centre MLC Finlay, L. 2008. Reecting on Reective practice’. Practice-based Professional Learning Centre. Fraser, K., & McLaughlin, T. 2016. “Quality Assessment in Early Childhood A Reection on Five Key Features”. Early Education, 60Spring/Summer, 8– V., Niles, A., & Whyte, M. 2019. “Learning Stories One of New Zealand’s Unique Contributions to Early Childhood Education”. Exchange, February, 12–15. E., & Dixon, H. 2017. “Assessment for learning a catalyst for student self-regulation”. Assessment and Evaluation in Higher Education, 428, 1181–1192. Coach Academy. 2013. “Power Tool Observation vs. Evaluation”. D., Novavk, D., Gowin, B. 1984. Learning How to Learn. Cambridge University Press. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015. Pedoman Pengelolaan Kelas Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dan E. Berk, Adam Winsler 1995. Scaffolding Children’s Learning Vygotsky and Early Childhood Education. National Association for the Education of Young ChildrenLesley Britton2017. Play and Learn Montessori, Bentang B rst. Gillis, M., West, T., & Colemen, 2011. “Assessment in Early Childhood. the ELORS Teacher’s Guide”. 2019. Quick and Easy Notes “Practical Strategies for Busy Teachers”. Oktober-November 2019. practical-strategies-teachersRahardjo, 2016. “Sebuah Pengingat bagi Kebijakan Bermain pada Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini”. Widya Sari, 183 103-110. 99Vorsah, 2015. Early Childhood Education. & Johnson, 2009. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Berbagai Pendekatan. Edisi kelima. Jakarta Kencana. Siantajani, Y. 2020. Loose Parts Material Lepasan Otentik Stimulasi PAUD. Semarang Sarang Seratus Aksara. Southcott, 2015. “Learning Stories Connecting Parents, Celebrating Success, and Valuing Children’s Theories”. Voices Od Practitioners, 10Winter, 33– D. 2011. “Assessment – keeping it in context”! Educating Young Children, 173, 28– Savateeva, & Vinogradova, S. A. 2020. “Philosophical Foundations of Education”. Journal of History Culture and Art Research, 91, 145-155. doi Observe Children. Retrieved from 100 Prol PenulisNama lengkap Maria Melita RahardjoEmail Universitas Kristen Satya WacanaAlamat Instansi Jl. Diponegoro no 52-60, SalatigaBidang Keahlian Kurikulum PAUD, sains AUD, kepemimpinan guru, pendidikan inklusiRiwayat Pekerjaan 10 Tahun Terakhir 1. 2015-sekarang Dosen program studi PG-PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya WacanaRiwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. 2003-2008 S1, Agronomi, UKSW2. 2012-2013 S2, Master of Teaching Early Childhood, University of South AustraliaJudul Buku dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir1. “Menitipkan Anak Kepada Siapa?” terbit tahun 20192. “Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus Hal-hal yang penting diketahui oleh guru dan orangtua tentang anak berkebutuhan khusus” terbit tahun 20183. “Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini’ tim dosen terbit tahun 2018 Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir1. Rethinking Technology Education A Case Study. Andragogia tahun 20192. How to use Loose-Parts in STEAM? Early Childhood Educators Focus Group discussion in Indonesia. Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol. 13/no 2/20193. Implementasi Pendekatan Saintik sebagai pembentuk keterampilan proses sains pada anak usia dini. Jurnal Scholaria Vol 9/no 2/2019Akses daftar lengkap di PenulisNama lengkap Sisilia Maryati, sisiliamaryati12 PAUD Mutiara IbuAlamat Instansi Jl. Dewi Sartika No. 3A. PurworejoBidang Keahlian Praktisi dan Narasumber PAUDRiwayat Pekerjaan 10 Tahun Terakhir 1. Pengelola Sekolah Mutiara Ibu, PurworejoRiwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. Lulus SMA 19942. Manajemen Perkantoran19973. Sarjana Psikologi 2011 Judul Buku dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir1. Ragam Kegiatan Main Keaksaraan untuk Anak Usia Dini 2017 101Prol PenelaahNama lengkap Ali FormenEmail Jurusan Pendidikan Guru PAUD Universitas Negeri SemarangAlamat Instansi Gd. A-3 Lt. 1 Fakultas Ilmu Pendidikan Kampus Sekaran Gunungpati Kota Semarang 50229Bidang Keahlian Pendidikan Anak Usia DiniRiwayat Pekerjaan 10 Tahun Terakhir 1. Dosen pada Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Negeri SemarangRiwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. S-3, The University of Auckland, 2014-20182. S-2, Monash University, 2006-20083. S-1, Universitas Negeri Yogyakarta, 1995-2002Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir1. Formen, A. 2020, August. Towards a New Vision of Quality Early Childhood Education. InInternational Conference on Early Childhood Education and Parenting 2009 ECEP 2019pp. 36-42. Atlantis Formen, A. 2018. Governing quality in Indonesian early childhood education. PhD Thesis, The University of Auckland, Retrieved from Formen, A. 2017. In human capital we trust, on developmentalism we act The case of Indonesian early childhood education policy. In M. Li, J. Fox, & S. Grieshaber Eds., Contemporary issues and challenge in early childhood education in the Asia-Pacic region pp. 125-142. Singapore Formen, A., & Nuttall, J. 2014. Tensions between discourses of development, religion, and human capital in early childhood education policy texts The case of Indonesia.International Journal of Early Childhood,461, Formen, A., Hardjono. 2013. Indonesia 2045 and early childhood education Implications and responses. Paper presented at Pacic Early Childhood Research Association PECERA 14th Annual Conference, Ewha Womans University, Seoul, South Korea, 4–6 July Formen, A. 2011. In between Islam and nationalism What may Indonesian early childhood education learn? In Proceeding of the 2011 International Early Childhood Studies Conference on “Contemporary Issues in Early Childhood”. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia. pp. 40–50. 102 Prol PenelaahNama lengkap Rizki MaisuraEmail rmaisura Pusat Kurikulum dan PerbukuanAlamat Instansi Jl. Gunung Sahari No. 4, Jakarta PusatBidang Keahlian Psikologi dan PAUDRiwayat Pekerjaan 10 Tahun Terakhir 1. Guru Kinderland Pakubuwono 2011-20122. Kepala Sekolah Salwa Islamic School Elementary, 2016-20183. Pengembang Kurikulum pada Pusat Kurikulum dan Perbukuan 2018-sekarangRiwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. Universitas Indonesia Jurusan Psikologi 2005-20092. Friedrich Schiller University of Jena Germany, Cognitive Psychology and Cognotive Neuroscience 2013-2015Judul Buku dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir1. Buku Inspirasi Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD 20182. Buku Inspirasi Pembelajaran Percobaan Sederhana di PAUD 2018Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir1. Penelitian dan Pengembangan Model Pembelajaran Literasi Integral Lintas Mata Pelajaran untuk Penguatan Gerakan Literasi Sekolah 20192. Penelitian Kajian Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan 2020Buku yang Pernah ditelaah, direviu, dibuat ilustrasi dan/atau dinilai 10 tahun terakhir1. Tidak adaProl IlustratorNama lengkap Ade PrihatnaEmail adeprihatna18 IndependenAlamat Instansi Kp Pasir Pari RT 04 RW 11 No. 89 Desa Cimekar Kec. Cileunyi Kab. BandungBidang Keahlian IlustratorRiwayat Pekerjaan/Profesi 10 Tahun Terakhir 1. Ilustrator Independen Mizan Group, 2003-20212. Ilustrator Independen Karangkraf Publishing Malaysia, 20143. Ilustrator Cover Modul Literasi Numerasi kelas tinggi, Pusmenjar 2020Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. Universitas Pasundan, Teknik Planologi, 1997Karya/Pameran/Eksibisi dan Tahun Pelaksanaan 10 tahun terakhir1. Tidak ada 103Buku yang Pernah dibuat ilustrasi/desain 10 tahun terakhir1. Buku Seri Halo Balita, Pelangi Mizan 2015-20212. Buku Seri Penuntun Anak Islami Mizan, 2015-20213. Buku Seri Teladan Rosul, Pelangi Mizan, 20174. Buku Seri Dunia Binatang Nusantara, Pelangi Mizan, 20185. Buku Seri Sali Saliha, Pelangi Mizan 2015-20216. Buku Seri Dear Kind, Pelangi Mizan, 2017-2021Informasi Lain dari Ilustrator tidak wajibHasil karya, portofolio dan komunikasi melalui Prol PenyuntingNama lengkap Dr. Priscila Fitriasih Limbong, priscila_limbong Program Studi Indonesia FIB UIAlamat Instansi Program Studi Indonesia FIB UIBidang Keahlian Bahasa dan Sastra IndonesiaRiwayat Pekerjaan 10 Tahun Terakhir A. Bidang Pendidikan Pendidik Tersertikasi 15100100203410 dikeluarkan Kemenristek Dikti 20151. Pengajar tetap FIB UI 1996—sekarang2. Pengajar luar biasa IKJ 1996—sekarang3. Pengajar luar biasa FK Universitas Trisakti 2017—sekarang4. Pengajar luar biasa Sekolah Tinggi Intelejen Negara 2018—sekarangB. Bidang EditorEditor Tersertikasi No. sertikat 58110 26412 0 0001627 2020 dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertikat Profesi 20201. Editor Wacana, Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia 2007—20102. Editor Jurnal Manuskripta Terakreditasi SINTA, Masyarakat Pernaskahan Nusantara 2016—sekarang3. Editor Jurnal Jumantara Terakreditasi SINTA Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 2017—sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. Sarjana Sastra FS UI 19952. Magister Program Pascasarjana UI 20053. Doktor Program Pascasarjana Departemen Ilmu Susatra FIB UI 2017Judul Buku dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir Penelitian dan Tahun Terbit 10 tahun terakhir Buku yang Pernah disunting 10 tahun terakhir1. Bangsa, Budaya, dan Lingkungan Hidup Di Indonesia 20102. Buku Rancangan Pengajaran MPK Terintegrasi 20113. Dinamika Bahasa dan Sastra Indonesia 20204. Meneroka Karya-Karya Sapardi Djoko Damono 20205. Tradisi Tulis Keagamaan Klasik Nusantara Menguak Harmoni Teks dan Konteks 2021Prol Penata Letak DesainerNama lengkap Dono MerdikoEmail IndependenAlamat Instansi Jl. Akmaliah No. 24, 13730Bidang Keahlian Desainer BukuRiwayat Pekerjaan/Profesi 10 Tahun Terakhir 1. Penata Letak Mizan Group. 2013-20212. Penata Letak Penerbit Kasyaf. 2005-20213. Penata Letak BTP Tematik Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2014-2019Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. Bina Sarana Informatika, Manajemen Informatika, 2002Karya/Pameran/Eksibisi dan Tahun Pelaksanaan 10 tahun terakhir1. Tidak adaBuku yang Pernah dibuat Ilustrasi/desain 10 tahun terakhir1. Buku Seri Tematik, Pusat Kurikulum dan Perbukuan 2014-20192. Buku Agama Mizan Group. 2013-20213. Buku Agama Penerbit Kasyaf. 2005-2021Informasi Lain dari Ilustrator/Penata Letak tidak wajibTidak ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Maria Melita RahardjoThis paper is a theoretical study of the basic philosophies about play approaches within the early childhood educational curriculum. This paper will answer " why play is important in early childhood educational field ". The major theory which has a significant influence for play approaches within the early chilhdhood educational field is developmental theories. This theory considers a child as a compentent learner so that he/ she can be trusted to determine what, when, and how he/ she learns. Therefore, a learning approach/ model which fits to that theory is play. The characteristics of play and the naturality of play as fundamental human activity make play as a powerful tool for children's learning and development. Play holds a significant role and can have a great impact for their learning. The importance of play in early childhood development and learning has been studied and confirmed by the many researchers. Kata kunci play, early childhood curriculum, student-centered, paper engages with assessment practices in Aotearoa New Zealand. Te Whāriki, the internationally recognized early childhood curriculum framework, lies at the root of contemporary narrative assessment practices, and the concept of learning stories. We outline historical and societal underpinnings of these practices, and elevate the essence of assessment through learning stories and their particular ontological and epistemological aims and purposes. The paper emphasizes early childhood teaching and learning as a complex relational, inter-subjective, material, moral and political practice. It adopts a critical lens and begins from the premise that early childhood teachers are in the best position to make decisions about teaching and learning in their localized, contextualized settings, with and for the children with whom they share it. We examine the notion of effectiveness and 'what works' in assessment, with an emphasis on the importance of allowing for uncertainty, and for the invisible elements in children's learning. Te Whāriki and learning stories are positioned as strong underpinnings of culturally and morally open, rich and complex assessment, to be constantly renegotiated within each local context, in Aotearoa New Zealand and beyond. Ali FormenThis chapter reviews the use and influence of human capital and developmental theories in Indonesian early childhood education ECE policy . As my colleague and I have mentioned elsewhere Formen, The political landscape of early childhood education in Indonesia Unpublished Master’s Thesis, Monash University, Melbourne, 2008; Formen and Nuttall, International Journal of Early Childhood, 461, 15–31, 2014 human capital and developmentalist thoughts, in addition to religion, are the two major Indonesian ECE policy rationales. Notwithstanding its massive repercussions in the policy documents, these two discourses and theoretical frameworks, as the rest of this piece shows, have been used differently. While developmentalism is used as both a policy justification and practical reference, human capital thoughts seem to occupy the macro policy documents, and have become blurred across more micro, practical directives. If the economic future benefit is one of the reasons for the provision of ECE, it should practically promote to its beneficiary children the values, knowledge, and skills, necessary for their economic survival and development of students as lifelong, self-regulating learners is a valued outcome of higher education. To this end, the current project investigated how students in an undergraduate course experienced and responded to a teaching?learning environment where they were expected to take responsibility for their learning. The pedagogic environment of this course was grounded in strategies and activities associated with assessment for learning AfL. As such, students were expected to participate in activities that provided them with opportunities to exercise control over their learning. Data gathering comprised individual semi-structured interviews and the collection of artefacts. Findings indicated goals helped students know where they were going; exemplars provided insights into what was expected and what constituted quality work; course activities elicited evidence of learning; dialogic interactions around these generated feedback about understandings and progress; the evaluation of exemplars developed evaluative knowledge, skill and expertise; peer review and feedback provided an authentic context for evaluation and monitoring of works-in-progress. It was concluded that, while each of the AfL strategies contributed to student self-regulation, the full impact of AfL as a catalyst for self-regulated learning was realised in the cumulative and recursive effect these strategies had on students? thinking, actions and this paper we consider how particular discourses have come to dominate early childhood education ECE policy in Indonesia. We briefly explain the governance of Indonesian ECE and then our approach to policy analysis using critical discourse analysis. Three prevalent discourses are identified and discussed developmentalism’, religious faith’ specifically Islam and human capital’. We highlight the internal contradictions of each of these discourses and the ways in which they exist in tension with one another, arguing that these tensions both reflect and construct early childhood service provision, and the ways in which children, childhood and education in general are understood. We conclude by speculating on two aspects of ECE in Indonesia supported by the convergence of these discourses private provision and an increasing sharia-ization’ of and co-authors review research in early childhood education. The authors provide a brief overview of how historical issues in early childhood education set the stage for contemporary research. Section one reviews research in learning and teaching across the domains of play, art, music, and literacy. In section two, issues of diversity and cultural pluralism and their impact on the field of early education are explored through a review of literature associated with giftedness, language learning, attachment, and temperament. The final section presents an integrative model of preschool learning and development and current thinking about best practices in compensatory education and early childcare programs. Joseph D. NovakBob D GowinFor almost a century, educational theory and practice have been influenced by the view of behavioural psychologists that learning is synonymous with behaviour change. In this book, the authors argue for the practical importance of an alternate view, that learning is synonymous with a change in the meaning of experience. They develop their theory of the conceptual nature of knowledge and describe classroom-tested strategies for helping students to construct new and more powerful meanings and to integrate thinking, feeling, and acting. In their research, they have found consistently that standard educational practices that do not lead learners to grasp the meaning of tasks usually fail to give them confidence in their abilities. It is necessary to understand why and how new information is related to what one already knows. All those concerned with the improvement of education will find something of interest in Learning How to Assessment And Planning In The Early Years-Bringing It All TogetherKathy BrodieBrodie, Kathy. 2013. Observation, Assessment And Planning In The Early Years-Bringing It All Together. Open University Press Download Buku Pedoman RPP PAUD Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013 resmi versi final dari Direktorat PPAUD sampul warna biru. Panduan RPP PAUD Kurikulum 2013 versi sebelumnya dari Direktorat PPAUD adalah buku dengan sampul warna orange. Tapi pada tahun 2015 akhir pihak Direktorat kembali merilis buku RPP PAUD K-13 terbaru dengan sampul warna biru. Kualitas pembelajaran dapat diukur dan ditentukan oleh sejauh mana kegiatan pembelajaran dapat mengubah perilaku anak ke arah yang sesuai dengan tujuan kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Guru PAUD diharapkan mampu merancang, mengembangkan, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan anak. Kemampuan belajar anak di lembaga pendidikan, khususnya di lembaga PAUD, perlu disiapkan dengan seksama melalui layanan pembelajaran dan penilaian yang efektif. Pembelajaran dan penilaian yang efektif adalah pembelajaran dan penilaian yang terus-menerus dilakukan secara optimal. Hal ini sesuai dengan perkembangan anak yang bersifat dinamis. Untuk selanjutnya, hasil pembelajaran dan penilaian akan menjadi rujukan bagi pengembangan perencanaan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, pembelajaran menjadi suatu siklus utuh antara penilaian, perencanaan, dan pelaksanaan yang berlangsung secara berkesinambungan. INFOBuku ini merupakan bagian dari 10 buku pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD, untuk mendapatkan kesepuluh bukunya KLIK DISINI Materi pembahasan yang ada di dalam buku ini adalah ; Alasan Guru PAUD Perlu Merencanakan Pembelajaran AnakPengertiap RPP PAUD Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PAUDJenis-Jenis Perencanaan Pembelajaran PAUDCara Penyusunan Program Semester PROSEMLangkah-Langkah Penyusunan Program SemesterContoh Program Pengembangan dan Muatan PembelajaranCara Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPMIdentitas Program Layanan PAUDKompetensi Dasar KD PAUD Kurikulum 2013Materi Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013Cara Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH PAUD Download Buku Pedoman RPP PAUD Kurikulum 2013 Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik usia, sosial budaya, dan kebutuhan individual anak. Rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dapat Dilihat Disini. Untuk download buku pedoman RPP PAUD Kurikulum 2013 terbaru versi final dari Direktorat PPAUD dapat diunduh melalui link tautan yang disediakan di atas! Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami.

buku panduan pelaksanaan pembelajaran paud pdf