1 Terlihat Lebih Stylish. Kalau lo pernah nonton film Jepang dengan genre action seperti Crows Zero, salah satu hal yang sangat ikonik adalah model rambut dari setiap pemainnya. Mereka bisa terlihat keren dan macho di film tersebut dengan gaya rambut yang beda dari kebanyakan pria.
1 Shuujin Riku Author: Seguchi Shinobu Kota Tokyo telah hancur sebagian, akibat tertimpa meteor. 10 tahun berlalu Tokyo dibagi menjadi dua tempat, antara kota yang mewah dan kota kumuh. Riku muda yang lahir di tempat kumuh, harus dikurung di penjara paling buruk dibumi, akibat tindakkan yang tidak ia lakukan.
ChannelsSub Navigation Scroll Channels Sub Navigation left More episodes View all naruto, one piece, conan sub indo tamat The value is a fraction between 0 I too could not watch it on tv or Netflix (Australia) Watch Haikyuu!! Second Season-episode-1- online in high quality Watch Haikyuu!! Second Season-episode-1- online in high quality. .
iniadalah kumpulan film terbaik yg bertema action, film yang sangat keren untuk kita tonton
Filmanimasi tidak hanya bergerak kartun gambar yang menghibur anak-anak . film animasi datang dengan anggaran yang sangat tinggi yang diproduksi oleh perusahaan produksi yang sangat besar seperti Disney dan DreamWorks. yang juga memiliki band-band musik seperti Crows , Shrek 2 adalah produksi DreamWorks. Finding Nemo; Finding Nemo yang
ibUC1Ta.
TV & MoviesReview Film The Flash, Rada tersandung tapi tetap berlariPublished 15 hours agoon June 14, – Setelah diterpa beragam skandal aktor utamanya, Ezra Miller dan paaanjang cerita jadi tidaknya film ini dibuat, akhirnya sampai juga THE FLASH di XXI Gandaria City. Si Hero paling cepat di DC malah terseok-seok untuk bisa punya film ramai diberitakan “sepak terjang” Ezra Miller yang kontroversial sampai kehadirannya di marketing THE FLASH seakan dikurangi bahkan bisa dibilang beliau tidak nampak di hadapan press. Malahan munculnya Batman versi Michael Keaton yang lebih dijual. Namun filmnya tetap rilis dan sutradara Andy Muschietti terbuka untuk kembalinya Film The Flash, Rada Tersandung Tapi Tetap BerlariBadai “Me Too,” di mana korban pelecehan seksual di industri film speak up berakibat pada kandasnya karir beberapa filmmaker seperti; Joss Whedon, Max Landis dan Kevin Spacey. Memang aksi Ezra Miller tak bisa begitu saja disamakan dengan mereka, tapi apakah ini bukan bentuk hipokrasi di Hollywood yang terasa mengkerdilkan perilaku pemeran utama film besarnya dan bisa beres dengan bilang si aktor akan memperbaiki diri?Kembali ke filmnya. Barry Allen Ezra Miller selalu terbayang oleh pembunuhan ibunya, Nora Allen Maribel Verdu saat dia kecil yang menyeret ayahnya, Henry Allen Ron Livingston sampai dituduh sebagai pelaku. Sampai suatu saat kekuatan Speed Forcenya mengizinkannya merubah hal itu. Namun, apakah lantas semua jadi lebih baik?Review Film The Flash, Rada Tersandung Tapi Tetap BerlariDari segi akting pernyataan si sutradara sebelumnya bisa jadi tepat. Ezra Miller sungguh melebur menjadi Barry. Energinya, sifat reaktifnya yang bisa lucu dan momen sedih plus rapuh yang dia bawakan, seolah meluber ke luar layar dan masuk ke penonton. Apabila ada yang khawatir setelah tak menyukai The Flash di JUSTICE LEAGUE 2017, kemungkinan besar akan merubah pikirannya. Dude is Barry lagi dia memainkan juga Barry versi dimensi lain yang karakternya lebih kekanakan dan macam orang teler terus. Bisa dibilang dia sukses kerja 2 kali lipat ini. Ezra Miller sungguh aktor yang berbakat. Yah semoga perilakunya di luar itu bisa dipertanggung manusia tercepat Barry seolah tak terkalahkan, namun filmmaker berhasil mencari cara mengaplikasikan kekuatan itu untuk aksi memukai yang penuh suspense, komedi dan sedih dramatis. Walau saya tak menyukai gaya larinya Barry yang seperti berseluncur tapi bila bicara bagaimana superpowernya berhasil dimanfaatkan baik untuk aksi dan naratif, THE FLASH mungkin adalah salah satu contoh Film The Flash, Rada Tersandung Tapi Tetap BerlariYa, ada Batman Michael Keaton versi film THE BATMAN 1989 yang makin keren aksinya dan Kara atau Supergirl Sasha Calle yang ternyata porsinya tak banyak. Mereka memang mempunyai beberapa momen asik, tapi kehadiran mereka agak merusak dramatik soal Barry yang mau menyelamatkan ibunya, karena fokus kemudian beralih pada menghentikan invasi Zod Michael Shannon. Kehadiran mereka terasa sebagai distraksi yang flashy aksinya. Untung saja akhirnya plot utama bisa ditutup dengan baik, dramatiknya mendarat mulus dan pesannya FLASH cukup menghibur di banyak aspek walau klimaksnya agak kecepetan dan dramanya kurang Aksi Barry 2 yang bernafsu menyelamatkan Supergirl kurang diolah motivasinya selain naksir dikit. Mungkin salah satu film terbaik DC tapi masih kurang untuk masuk kategori jejeran film superhero of strong language. You’ve been & MoviesReview Film Transformers Rise of The Beasts, sajian yang back on trackPublished 17 hours agoon June 14, – Film yang menjadi direct sequel dari film Bumblebee yang dirilis pada tahun 2018. mengisahkan pertarungan sengit antara Autobot dan Terrocon serta yang berlatar di tahun 1994, di mana Optimus Prime pemimpin para autobots bertemu dengan Optimus Primal, seorang Autobots yang menyerupai gorila, selama ini bersembunyi di hutan mereka menjadi momen penting karena Optimus Primal mengingatkan Optimus Prime tentang ancaman besar yang belum pernah terjadi itu, seorang pria bernama Noah dari Brooklyn dan seorang peneliti artefak berbakat bernama Elena ikut terlibat dalam perseteruan antara Optimus Prime dan musuhnya yang bernama pertempuran ini, Autobots dibantu oleh the Maximal. Adegan aksi yang menegangkan segera dimulai sejak menit awal tersebut tidak berjalan dengan mudah, dan para Autobot dan Maximal harus berjuang habis-habisan untuk melawan ancaman Terrocon dan Unicorn yang ingin menghancurkan ke-7 dari franchise film Transformers yang disutradarai oleh Steven Caple Jr memberikan nuansa yang berbeda dibandingkan dengan seri ini menampilkan aksi epik dari Autobot dan Maximal dengan ledakan dan efek visual yang kuat dan fokus pada Autobots dan Maximals, karakter manusia seperti Noah dan Elena juga memainkan peran penting dan menarik perhatian pada cerita film inipun masih sama dari film-film sebelumnya, yakni Noah dan Elena sebagai dua pemuda yang tak sengaja terjebak dalam seteru para robot gigantik Rise of the Beasts tentu menjanjikan tontonan yang memanjakan mata dan seru untuk disaksikan. Dengan catatan, deskripsi tersebut hanya untuk penonton berusia 6-14 bocah yang tidak girang kala menonton robot hewan berukuran raksasa berlarian ke sana ke mari dengan robot mobil raksasa?Sisi bocah dalam diri gue pun tergugah sedari awal film, ketika robot king-kong itu berkata dengan serius ingin menyelamatkan alam kultural yang patut digarisbawahi seperti pada pemilihan scoring atau musik latar yang didominasi oleh karya hip-hop klasik di era tersebut, seperti Tupac ataupun Wu-Tang itu tentu memberikan hiburan tersendiri bagi saya. Sepengalaman saya, sudah lama sekali film-film blockbuster sejenis Transformers tidak memberikan ruang untuk seniman ikonis yang seringkali kurang dilirik Hollywood macam yakin bahwa sejak Bumblebee, film terbaru Transformers ini akan sukses, Transformers Rise of the Beasts menyimpan kejutan di menit film ini sukses, bersiaplah untuk menyaksikan dunia Transformers yang lebih besar lagi. Dan setelah melihat film ini, gue siap untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh mereka lakukan untuk film Transformers berikutnya di masa keseluruhan, Transformers Rise of the Beasts jadi pilihan tepat untuk tontonan ringan dengan kesederhanaan cerita yang benar-benar tidak kaya. Meski begitu, film ini bisa jadi wadah nostalgia sekaligus membiarkan anak-anak melihat bagaimana imajinasi para robot bertarung menjadi nyata’. Also nambah wishlist mainan baru untuk para kolektor brand & MoviesReview Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King yang Epik!!Published 5 days agoon June 9, – – Sadie Harper Sophie Thatcher dan Saywer Harper Vivien Lyra Blair baru saja kehilangan ibu mereka akibat sebuah kecelakaan. Diliputi rasa sedih yang mendalam, keduanya berusaha untuk mencari perhatian pada ayahnya, Will Harper Chris Messina yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang hari, ayahnya tiba-tiba kedatangan seorang pasien yang ingin melakukan konsultasi bernama Lester Billings David Dastmalchian. Ia mengaku telah diikuti sosok monster yang mengakibatkan kedua anaknya kesaksian tersebut, Will kemudian menghubungi polisi karena menganggap Lester dalam kondisi depresi berat dan Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King Yang Epik!!Sang adik, Sawyer, yang takut gelap sering diganggu oleh sosok yang tinggal dalam bayangan atau disebut Boogeyman. Monster ini kerap bersembunyi di dalam lemari miliknya atau kolong tempat tidur yang gelap dan tiba-tiba muncul untuk menakuti dirinya. Begitu juga dengan Sadie yang karena suatu kejadian, akhirnya mengalami hal serupa dari makhluk yang berusaha membunuh berusaha mendengar kedua anaknya, Will justru menolak untuk mempercayai cerita tersebut dan memilih mengantarkan anaknya pada sebuah sesi konseling. Sementara itu, kemunculan makhluk tersebut semakin sering datang dan bersiap untuk memangsa mereka setelah lampu yang disutradarai oleh Rob Savage berhasil menampilkan cerita horor yang menegangkan tanpa jumpscare yang lebay. Meski tidak ada yang terlalu beda dengan pola cerita Stephen King – monster pemakan manusia dalam kegelapan yang berada dalam lemari baju atau kolong tempat tidur – tapi eksekusi cerdas tampilan cahaya dan bayangan yang selalu menandai munculnya hantu nokturnal ini memberikan perspektif dan atmosfer yang menyeramkan sampai ke kursi banyak yang menonton sambil tutup mata demi menghindari jumpscare yang membuat lompat dari Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King Yang Epik!!The Boogeyman punya unsur yang menarik, karena memberikan pengalaman penonton untuk ikut merasakan ketakutan dalam film lewat eksekusi yang rapi dan modern. Dominasi unsur visual yang gelap dan hanya dipenuhi cahaya remang-remang, seolah mengembalikan ketakutan masa kecil kita akan ruangan gelap dengan kemungkinan munculnya monster jahat yang ini seolah menjelaskan juga mengapa sudut ruangan rumah yang gelap itu bisa menciptakan imajinasi mengerikan bagi sebagian visual ini juga didukung ole musik scoring yang menjadi pengiring adegan kemunculan sang monster memberikan efek yang penulis A Quiet Place, Scott Beck dan Bryan Woods bekerjasama dengan penulis Black Swan, Mark Heyman, berhasil menuangkan cerita horor berbalut kesedihan. Sekali lagi, penonton bukan hanya ikut merasa takut tapi juga memahami kesedihan yang dialami Will dan anak-anaknya pasca kematian Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King Yang Epik!!Seorang ayah yang sebetulnya perhatian namun berusaha menutupi perasaan sedih dan kehilangan di depan kedua putrinya. Sementara kedua anaknya yang berusaha mendapatkan perhatian ayahnya namun gagal karena terlalu sibuk sehingga mengobati rasa kehilangan dengan ini sangat relate dalam kehidupan sehari-hari tanpa perlu adanya adegan horor, tapi justru itulah kekuatan trio penulis ini dalam mengemas sebuah konflik sebagai benang merah keseluruhan kata, film The Boogeyman cukup menarik dengan beberapa konflik yang dimunculkan sejak awal. Bukan saja mengenai konflik yang fokus pada sisi horornya, namun juga sisi humanis yang mengajarkan manusia untuk menerima dan merelakan kematian orang yang kita sayang.
film jepang seperti crows zero